Senin, 18 Oktober 2010

ISLAM ITU JUJUR

Seorang laki-laki bertanya langsung kepada Rasulullah SAW. Tentang Islam, Rasul SAW menjawab dengan singkat, ” Islam itu jujur, tidak boleh bohong ”. Diwaktu yang lain ada seorang yang mengaku ingin masuk Islam, hobi lamanya yaitu mencuri, berzina, membunuh, dan beberapa kebiasaan jelek lainnya belum bisa ditinggalkannya. Ternyata Rasulullah SAW, meluluskan permintaan orang tersebut. Artinya ia diterima masuk Islam, hanya dengan syarat yang sangat ringan, asal berbuat jujur, tidak berbohong.

Orang tersebut kembali dengan hati yang tenang dan mengantongi pengetahuan berharga. Rupanya Islam itu ajaran yang sangat ringan dan mudah tak menemui banyak kesulitan berarti buat dipraktekkan pada kehidupan sehari-hari.Suatu malam sebagaimana biasa ia beroperasi untuk mencuri.

Kali ini sasarannya adalah rumah seorang janda kaya. Operasi tidak banyak hambatan, bahkan ia menerobos masuk ke kamar, kini tidak hanya harta janda kaya tersebut jadi incarannya. Terdorong hasrat birahinya, kini ia juga ingin melampiaskan syahwat ke binatangannya. Akan tetapi bersamaan dengan derasnya keinginan ini, dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara adzan.

Ia sadar bahwa ia sudah Islam dihadapan Rasulullah SAW. Dan adzan adalah panggilan untuk menunaikan kewajiban shalat. Terbayang dalam ingatannya Rasulullah SAW. Sedang mengimani Shalat. Terlintas juga ia akan janji kepada Rasulullah SAW, untuk tidak berbohong. Tiba-tiba ada pertanyaan muncul dalam hatinya jika ditanya Rasulullah SAW, bagaimana mesti menjawab?

Orang tersebut mengurungkan niatnya untuk mencuri juga memperdayakan wanita berstatus janda kaya itu. Ia segera pulang dan bertaubat kepada Allah SWT. Sejak saat itu ia tidak lagi meneruskan kebiasaan jeleknya. Sekiranya seseorang disuguhkan suatu pertanyaan tentang Islam, jawabannya hampir dapat dipastikan panjang, akan menjelaskan beberapa pokok ajaran Islam secara baik dan benar sesuai ajaran Al-Quran dan sunnah Rasul SAW, akan tetapi Rasulullah SAW, yang sangat cerdas terhadap pemula, tidak melakukan seperti apa yang diperbuat, justru Rasulullah SAW. Memilih jawaban-jawaban pendek mengena sasaran.

Jawaban pendek Rasulullah SAW. ” Islam adalah jujur ”. Ternyata sangat tepat. Islam adalah kejujuran. Sederhana tetapi kandungannya luar biasa. Contoh kasus nyata diatas adalah bukti kongkrit betapa sungguhnya dengan kejujuran seseorang tidak akan terjebak dalam tindakan kejahatan.Sesungguhnya dalam Islam kejujuran dijunjung tinggi. Seseorang boleh menyandang sifat dan kepribadian apa saja, akan tetapi satu hal yang tidak boleh melekat pada setiap muslim yaitu kebohongan. Sifat ini sangat dibenci oleh Islam dibenci masyarakat.

Sahabat pada suatu kesempatan bertanya kepada Rasulullah SAW. ” Apakah ada orang miskin yang pengecut? Nabi bersabda ” Ada ” Rasul SAW. Ditanya lagi, apakah ada orang mukmin yang kikir? Rasul SAW menjawab ” Ada ”. Kemudian Rasulullah SAW. Ditanya lagi, apakah ada orang mukmin yang berbohong? Rasul SAW menjawab, ” Tidak ada ” Hadist ini menegaskan orang mukmin tidak selayaknya berbohong.

Lebih tegas lagi orang pembohong itu sesungguhnya telah melepas baju Islamnya. Tidak seorang yang pembohong mengaku seorang muslim. Kata Rasul SAW. ” orang mukmin (pada dasarnya) diberi semua watak dan sifat-sifat kecuali khianat dan bohong”.(H.R. Ahmad).

Dipahami sebuah kejujuran merupakan salah satu ke Islaman sedangkan kebohongan adalah suatu bukti kemunafikan. Seseorang munafik sangat dibenci oleh Islam. Karenanya keberadaan mereka perlu selalu di waspadai sifat dan kelakuannya harus dihindari.Sesungguhnya memahami dan mengamalkan Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam di awali dengan kejujuran. Kejujuran dalam arti sesungguhnya jujur terhadap diri sendiri orang di luar diri di masyarakat umpamanya.

Contoh jujur terhadap diri ialah Iman menyatakan dusta itu tidak boleh, dilarang Islam dan korupsi pekerjaan hina dilarang ajaran Islam. Bila himbauan Iman itu di jawab dengan jujur jelas tidak akan melakukanya.tetapi sebaliknya, tidak jujur perbuatan tersebut mudah dilakukan, tidak ada terlintas di hati tidak jujur.

Bila orang telah dilandasi dengan kejujuran hidup dan kehidupannya diwarnai dengan kedamaian ketentraman lahir batin tidak menampakkan kegelisahan cobaan apapun dihadapi dengan himbauan Iman yang tinggi (kamil).

Sebaiknya kejujuran yang telah tumbuh semasa sebelum baligh (kanak-kanak) dipelihara secara sempurna hingga akhir hayat. Insya Allah dengan terbiasa hidup jujur, maka selamat di dunia kini dan di akhirat nanti masuk surga Allah SWT.

Cita-cita orang yang Ihsan, Iman dan Islam yang jujur tidak bohong. Juga untuk meraih kemahligaian dunia akhirat syarat utama kejujuran termasuk harus dipenuhi adalah upaya untuk menggapai posisi sebagai ”Kekasih Allah”. Dan agar dapat menjadi kekasih-Nya dibutuhkan kekuatan kokoh kejujuran lahir bathin. (

Tidak ada komentar:

Posting Komentar