Selasa, 11 Januari 2011

Manusia yang Lebih Jahat dari Fir'aun dan Iblis




Suatu hari Iblis menemui Fir’aun.
Berkata kepada Fir’aun, “Apakah engkau mengenalku ? “.
Fir’aun menjawab, ” Ya ” .
” Engkau telah mengungguliku untuk satu perkara “, ujar Iblis.
” Untuk perkara apa ? “, tanya Fir’aun.
Iblis menjawab, ” Kelancanganmu terhadap Allah dengan mengaku dirimu sebagai Tuhan. Aku kan lebih tua, lebih banyak ilmu dan lebih kuat darimu, namun tidak berani mengatakan hal itu “.
Fir’aun berkilah, ” Ya, kau memang benar, namun aku akan bertobat ” .

” Tenang jangan kau lakukan itu “. sergah Iblis.
” Penduduk Mesir telah menganggapmu sebagai Tuhan. Jika kau tarik kembali pengakuanmu itu, tentu mereka akan lari darimu dan berpihak pada musuh-musuhmu. Mereka pasti akan merampas kerajaanmu sehingga kau menjadi sangat hina “.

Fir’aun berkata, ” Ah ya, kau benar. Tetapi tahukah engkau siapa yang lebih jahat daripada kita dimuka bumi ini ? “.
Iblis menjawab, ” Ya, orang yang dimintai maaf namun tidak memaafkan adalah orang yang lebih jahat daripada aku & kau ” .


sumber:komda-fast.web.id

Bidadari itu Ada di Bumi



Wahai Muslimah ku tahukah dikau….

Bidadari itu jelitawan yang sangat mekar,
Riasnya indah lagi memukau,
Lentuknya tertib lembut gemalai,
Nur kasihnya terang cemerlang terpancar,
Serba sempurna akhlak gemilang.

Wahai Muslimahku, tahukah dikau…

Sesungguhnya bidadari itu mempunyai Ratu,
Yang sangat sempurna dari yang sempurna,
Yang sangat dicemburui oleh sekaliannya,
Yang menjadi peneman paling utama,
Yang sangat memukau melebihi segalanya.

Wahai Muslimahku, tahukah dikau…

Ratu bidadari pada dunia fana ini,
Isteri solehah gelaran di beri,
Tiada tertanding akhlak dan pekerti,
Tiada terbilang kesetiaan dan ketaatan diberi,
Tiada ternilai budi dan pengorbanan pada Allah dan suami,
Itulah Ratu bidadari di alam syurgawi.



Wahai Muslimahku, tahukah dikau…

aku mengidam bertemu dengannya,
Hanya mengharap pada Ilahi,
Agar niat, amalan dan ikhlas ku di perhalusi,
Dalam merafakkan kesyukuran kepadaNya,
Agar syurga menjadi imbalannya,
Supaya hajatku menjadi terlaksana.

Wahai Muslimahku, tahukah dikau..

Sesungguhnya Ratu bidadari menjadi idamanku,
Bukan sahaja membawaku ke syurga Allah,
Malah menjadi Ratu penemanku di alam sana,
Dan menjadi harapan dan doaku selama ini ……
Agar Ratu bidadari itu adalah kamu….……

InsyaAllah…..



sumber:iLuvislam.com

INILAH LELAKI IDAMANMU

ada seorang akhwat yang mengatakan ingin mendapatkan suami yang punya penghasilan yang mapan, gagah, bermata teduh, tegap, tampan, senyumnya menawan, berhidung mancung dan… STOP! Ukhti, anti mau cari calon suami apa mau audisi bintang sinetron? Seorang pendamping yang ideal tidak bisa dinilai dari segi fisik atau materi saja, walau memang lelaki yang “ganteng” mampu menyejukkan pandangan mata, namun apa artinya kalau mata sejuk namun hati jadi biru lebam, walaupun suami yang kaya raya mampu membelikan segala yang engkau inginkan, tapi mampukah dia membelikan surga buatmu?

Jawabannya adalah “Tidak”!. wahai saudariku, bukankah engkau menginginkan kebahagiaan yang tiada akhirnya, bukankah kasih sayang dan kelembutan yang selama ini menjadi impianmu, lelaki ideal memang susah dicari, namun bukan hanya “bentuk ideal” yang mampu membuatmu bahagia dan mengantarkanmu menuju rumah tangga yang sakinah, lelaki ideal memang sebuah harapan, namun kadang sebuah harapan yang terpenuhi tak mampu menghadirkan indahnya bahtera rumah tangga.

Sosok ideal seperti gambaran di atas memang telah menjadi patokan dan syarat di sebagian besar akhwat (kalau mau jujur sih), selain alasan agar sejuk dilihat dan tidak membosankan pandangan, alasan lain adalah agar tidak memalukan di hadapan umahat yang lain kelak!
Duhai kalu bagitu kasihan sekali saudaraku para ikhwan yang tidak masuk kriteria ini, dan juga penulis mungkin tidak bisa memenuhi syarat-syarat ini, namun sebuah realita dan kenyataan yang ada di lapangan tetap sebuah fakta.

Kenyataan yang terjadi bahwa para ikhwan juga bukan pelanggan tempat-tempat fitness, seorang ikhwan pernah menyampaikan, “yaa akhi mau olah raga yang paling murah lari pagi dan jalan kaki banyak fitnah pandangan mata, kalau malam memang sepi tapi takut dikira maling atau teroris, atau malah kena paru-paru basah!” . Ishbir ya akhi, tidak sampai sebegitunya juga kok, meski artikel ini penulis tujukan buat akhwat yang mau cari suami, buat ikhwan yang sedang mau cari belahan hidup juga bisa dipakai sebagai introspeksi apakah sudah memiliki kriteria berikut ini…

Jadi, Inilah Kriteria Calon Lelaki Idamanmu:

PERTAMA : Dia adalah seorang laki-laki yang taat beragama, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “...Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.” (Al Baqarah : 221)

Diharapkan sekali menjadi syarat nomor wahid untuk calon suami idaman (selain sudah muslim tentunya) adalah seorang laki-laki yang taat dan memiliki rasa takut yang tinggi kepada Allah Ta’ala, karena seorang calon suami seperti ini telah memenuhi syarat menjadi calon pemimpin rumah tangga, dengan ilmu agama yang ia miliki dan bekal keimanan-nya, sangat diharapkan calon suami seperti ini mampu mendidik anak dan istrinya kelak menjadi seorang yang shalih dan shalihah, menjadi hamba-hamba Allah Ta’ala yang taat pula, sehingga keharmonisan dan tersusunnya suatu rumah tangga yang sakinah bisa (insya Allah) diwujudkan. Inilah kriteria calon kuat lelaki yg akan mengantarmu ke surga, insaAllah.

KEDUA : Dia adalah orang yang hafal atau mengerti sebagian dari Al-Qur’an : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menikahkan seseorang dengan (mahar) beberapa ayat Al-Qur’an yang ia hafal.

Seorang calon suami yang banyak memiliki hafalan Al-Qur’an merupakan calon pasangan yang ideal bagi seorang wanita yang shalihah, seorang calon pemimpin rumah tangga yang ideal tentunya harus saggup mengajarkan Al-Qur’an kepada keluarganya kelak, menjaga hafalan dan bacaan Al-Qur’an anak dan istrinya, apalagi jika sang calon suami juga memahami tafsir ayat dari hafalan Al-Qur’annya, sehingga bisa menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan rumah tangga kesehariannya.

KETIGA : Dia adalah seorang laki-laki yang mampu memberikan ba-ah (nafkah) dengan kedua macamnya, yaitu kemampuan untuk berjima’, dan kemampuan untuk memberikan pembiayaan nikah juga biaya hidup.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan motivasi kepada para pemuda untuk menikah ketika mereka mampu memenuhi ba-ah, dan beliau juga berkata kepada Fathimah binti Qais : “Adapun Mu’awiyah adalah seorang laki-laki yang fakir.”

Walaupun kaya raya bukan merupakan syarat, namun tetap diharapkan seorang ikhwan memiliki pekerjaan yang mampu dia gunakan untuk biaya pernikahannya dan untuk menghidupi anak-istrinya, walaupun tiap tahun menjadi “kontraktor” (tukang kontrak rumah-red), sudah dianggap mampu untuk memulai kehidupan rumah tangga, selain mampu memberikan kebutuhan biologis pada istrinya (bukan laki-laki yang impoten), sangat diharapkan untuk sebuah rumah tangga tidak dimulai dengan kehidupan menumpang orang tua (Pondok Mertua Indah).

KEEMPAT : Dia adalah seorang laki-laki yang lemah lembut kepada wanita : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Abu Jahm : “Adapun Abu Jahm adalah seorang laki-laki yang tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya (suka memukul), maka nikahilah Usamah.”

Hendaklah ada pada diri seorang calon suami sifat lembut dan romantis, karena akan semakin menambah mekarnya bunga-bunga cinta dalam rumah tangga, sehingga seorang wanita bisa benar-benar merasakan ketentraman dalam hidup berumah tangga, seorang calon suami hendaknya seseorang yang mampu tampil bijak dan mampu menahan amarah ketika melihat suatu hal yang tidak mengenakkan hatinya pada istrinya. Seorang calon suami idaman adalah laki-laki yang mampu tampil sebagai pengayom dalam rumah tangganya, juga seorang laki-laki yang pandai menumbuhkan suasana tentram dalam rumah, tidak suka teriak-teriak dan tukang marah, seorang laki-laki yang santun tutur kata dan penuh kasing saying kepada istrinya kelak.

KELIMA : Istrinya senang melihatnya, sehingga di antara keduanya tidak ada kerenggangan dan si wanita tidak ingkar ketika hidup bersamanya. Dalam hal ini memang seorang laki-laki mampu menjaga penampilan dan badannya, sebagaimana seorang ikhwan mengharapkan calon istri yang semampai, begitu juga seorang akhwat ingin mendapatkan seorang calon suami yang memiliki postur ideal (tidak mesti harus tampan seperti bintang sinetron), maksudnya, hendaknya seorang ikhwan tidak membiasakan diri punya perut yang gemuk sehingga tidak enak dipandang, kemudian hendaknya ikhwan menjaga bau tubuhnya agar selalu tampil menyenangkan saat di hadapan istri, potongan rambut juga jangan acak-acakan seenaknya, mengenakan pakaian taqwa dengan baik dan rapi, maka akan menampilkan sosok berwibawa dan sejuk dilihat.

Perkara wajah (tampang) dalam hal ini relatif, tergantung dari pihak calon istri ketika nazhar (melihat calon istri / suami), namun kami nasihatkan kepada ukhti fillah agar tidak hanya melihat ketampanan fisik kemudian melupakan akhlak calon suami, dan ada sebuah tips kecil bagi akhwat yang kurang berkenan ketika nazhar “bahwa cinta bisa mudah tumbuh ketika calon suami memiliki akhlak yang mulia”

KEENAM : Dia adalah seorang laki-laki yang tidak mandul. Hal ini karena adanya riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan keturunan kecuali jika ada beberapa faktor pendukung untuk menikah dengannya.

Buah pernikahan adalah dengan hadirnya anak-anak yang bisa menyejukkan pandangan dalam rumah tangga, sangat diharapkan akan muncul benih-benih yang shalih dan shalihah dalam sebuah pernikahan seorang muslim dengan muslimah, namun jika ada kondisi lain yang tidak memungkinkan menjadi pengecualian bagi seorang muslimah yang berbesar hati untuk menikah dengan seorang lelaki yang mandul namun memiliki akhlak yang mulia, namun hendaknya hal ini disampaikan pada saat proses khitbah agar diketahui kekurangan masing-masing pihak dan tidak ada unsur penipuan dalam pernikahan.

KETUJUH : Berasal dari lingkungan yang mulia, Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia seperti barang tambang emas dan perak. Yang terbaik dari mereka pada masa jahiliyah adalah yang terbaik pula pada masa Islam apabila mereka berilmu.”

Lingkungan kadang berpengaruh besar terhadap akhlak seseorang, maka pilihlah calon suami yang memiliki pergaulan yang syar’i, bukan laki-laki yang suka nongkrong di pinggir jalan atau laki-laki yang gemar berpesta serta suka bergaul dengan sembarang orang, namun carilah seorang calon suami yang gemar menghadiri ta’lim-ta’lim yang mengajarkan Islam yang syar’i dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga dari pergaulan yang mulia ini diharapkan mampu muncul sosok yang bersih dan jauh dari bisikan-bisian maksiyat.

Demikianlah wahai ukhti fillah, termasuk beberapa kriteria seorang lelaki idaman, dan penulis telah banyak bertemu dengan ikhwan-ikhwan yang memenuhi semua criteria di atas, jadi bagi ukhti fillah yang sudah siap menikah tidak susah untuk mendapatkan calon pendamping idaman, banyak ikhwan yang berakhlak mulia siap untuk mendampingimu, (afwan penulis tidak membuka kontak jodoh), namun rumah tangga yang sakinah tidak bisa dibeli dengan harta yang berlimpah atau dengan wajah bak bintang film laga, bisa jadi mereka yang bercelana “cingkrang” walau tidak kebanjiran, atau mereka yang berjenggot tipis walau tidak berhidung mancung seperti orang arab (maklum ras asia), atau juga mereka yang berbaju gamis dan suka menundukkan pandangan saat berjalan di tempat umum (walau kadang sering tidak sengaja nabrak rambu-rambu jalan) adalah calon suami yang engkau cari… Mau?

Barakallahufikum.semoga bermanfat..
Wassalam..
----------------------------------------------

oleh: Ummi Ifta

sumber www.lailahaillallah.com/Putry عائشة Fiesabilillah in Reriligius

ZODIAK DALAM PANDANGAN ISLAM

Telah menjadi sifat dasar manusia selalu ingin tau, apalagi yang berhubungan dengan masa depan, apakah itu tentang perjodohan, rejeki, kemakmuran, musibah dll. Demi memuaskan rasa ingin tau itu, tidak jarang mencari tau dengan membaca isi zodiak harian, fortune cookies, bahkan ramalan tahunan yg notabene ditulis oleh seorang peramal. Hal itu sama artinya kita telah mendatangi seorang peramal.

Hadis Rasulullah SAW :

"Barangsiapa yg mendatangi seorang peramal dan mempercayai ucapannya, maka sesungguhnya ia telah berbuat kufur dengan apa yg telah diturunkan kepada Muhammad" (Hadist shahih, diriwayatkan Abu Daud, at-tirmidzi, ibnu majah)

Jika kita percaya pada ramalan2 itu maka kita telah kufur kepada Al Qur'an (yg diturunkan pada nabi Muhammad SAW) Naudzubillahi min dzaalik...

Lalu bagaimana jika kita berdalih, cuma ingin tau aja kok, for fun.. nanti juga udah lupa.. mohon perhatikan hadist ini, wahai sahabatku :

"Barangsiapa yg mendatangi peramal, lalu mempercayai ucapannya maka sesungguhnya sholatnya tidak dapat diterima selama 40 hari" (Hadist shahih, diriwayatkan Abu Daud, at-tirmidzi, ibnu majah)

Relakah kita mengorbankan pahala 40 hari sholat kita tidak diterima ALLAH SWT hanya untuk sesuatu yg sia-sia..?? padahal 40 hari sholat fardhu sama dengan 200 kali sholat, sama dengan 3400 rakaat.. itu semua hilang, hanya untuk for fun..

Astagfirullah al adziim.. Astagfirullah al adziim..

Mendatangi, apalagi percaya pada ramalan dapat menjerumuskan kita pada dosa besar : Syirik (menyekutukan ALLAH SWT)

"Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan DIA mengampuni segala dosa yg selain dari (syirik) itu, bagi siapa yg dikehendakiNya" (Al Qur'an surat An-Nisaa' : 48)

Naudzubillahi min dzaliik..


Sia-sia saja amal ibadah kita, sholat, zakat, puasa, sedeqah, dll hanya karena tanpa kita sadari telah terjerumus ke dalam dosa yg amat dhasyat besarnya..

"Ya Allahu Rabbi ampunilah dosa2 besar kami, dosa2 kecil kami, dosa2 yg kami sengaja, dosa2 yg tidak kami sengaja, dosa2 yg telah lalu maupun dosa2 yg baru saja kami perbuat. Ya Ghafururrahiim.. engkaulah yg Maha keras siksaannya, janganlah Engkau siksa kami karena dosa2 kami, ampunilah kami, hamba Mu yg lalai dan dzholim ini. Janganlah Engkau biarkan kami berpaling setelah Engkau beri petunjuk, tiada daya upaya tanpa pertolonganMu. Salam dan Shalawat hanya u/junjungan kami nabi Muhammad SAW. amiin ya Arrahman Arrahimiin.."


Jadi, hati2 memainkan aplikasi zodiak/ramalan sejenis. Biarpun TIDAK PERCAYA tapi pahala 40 HARI SHOLAT bisa HILANG... MAU..??

dikutif dari:www.lailahaillallah.com/Fiqruddin in Reriligius

sepotong roti penebus dosa

Abu Burdah bin Musa Al-asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: '' Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti.''
Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang di lakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadanya tidak pernah di tinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan.
Akan tetapi pada suatu hari, dia di goda oleh seorang wanita sehingga dia pun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang di lakukan oleh pasangan suami-isteri.
Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan shalat dan bersujud.

Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang didalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu.
Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang pendeta yang setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa potong roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sepotong roti.

Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bagian, karena di sangka sebagai orang miskin.
Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu tidak dapat bagian dari orang yang membagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membagikan roti itu berkata: '' mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku.'' Orang yang membagikan roti itu menjawab:'' Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu potong roti.'' Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah di berikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapatkan bagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Dihadapan Allah, maka di timbanglah amal ibadah yang pernah di lakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang di lakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadah yang di lakukan selama tujuh puluh tahun itu di kalahkan oleh kemaksiatan yang di lakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu edi timbang dengan sepotong roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sepotong roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. kepada anaknya Abu Musa berkata:'' Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sepotong roti itu!''

Semoga menjadi bermanfaat & menjadi motifasi untuk sahabat

dikutip dari;www.lailahaillallah.com/Silaturrahim in Reriligius, Education

Sebab Lelaki Ditarik Ke Neraka Oleh Wanita

Ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu, adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu.
Mereka ialah:

1. AYAHnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

(p/s;
Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak
perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersolat & mengaji,hukum hakam?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah
satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)


2. SUAMInya
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami,
bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan
syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya
di 'taman' neraka sana .)


3.ABANG-ABANGnya
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran
Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

(p/s; Duhai lelaki yg mempunyai adik
perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas...kau
juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu
bergelumang dgn maksiat... dan tidak menutup aurat.)


4. ANAK2 LELAKInya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya.. .maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.... dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak2 lelaki.... sayangilah ibumu....
nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu juga insan
biasa... x lepas dari melakukan dosa... selamatkanlah dia dari menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)

Lihatlah.... .betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. Firman Allah S.W.T; "Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta
ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan
batu-batu... .


sumber:lailahaillallah.com/٠•●♥ Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄ƷChick suriƸ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ♥●•٠·˙

Fadhilat Membaca Al-Quran

* Dua ayat terakhir surah al-Baqarah-terhindar dari malapetaka dan
sebagai ganti solat tahajud

* Baca seratus ayat al-Quran pd satu hari-ibarat org beribadat tiap2 malam
*10 ayat 1 malam-dituliskan 1 Qintar baginya.1 Qintar lebih baik dari
dunia dan seisi-isinya.tidak digolongkan dikalangan org yg lalai.

* 3 ayat dari surah al-Kafhi-terhindar dari fitnah dajjal

* 10 ayat awal surah al-Kahfi-terhindar dari fitnah dajjal

* 10 ayat akhir surah al-Kahfi-terhindar dari fitnah dajjal

* surah Yassin-diampunkan dosanya

* surah Waqi'ah-terhindar dari kemiskinan

* surah al-Mulk-diberi syafaat dan diampunkan dosanya dan terhindar
dari seksaan kubur

* surah al-Kafirun-menyamai 1/4 al-Quran dan terhindar dari syirik

* surah al-ikhlas-menyamai 1/3 al-Quran dan wajib syurga baginya

* surah Idha Zulzilat-menyamai 1/2 al-Quran

* surah An Nasru-menyamai 1/4 al-Quran

* 10x surah al-ikhlas-sebuah mahligai didlm syurga

* surah at Takathur-menyamai 1000 ayat al Quran

* 19 ayat terakhir surah al hasyr-70000 malaikat akan menemani

sumber:www.lailahaillallah.com/˙٠•●♥ Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄ƷChick suriƸ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ♥●•٠·

Kelebihan Ayat Kursi

Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas
pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.

Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:

1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap shalat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi2, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

(www.lailahaillallah.com/Islam is my way of life in Reriligius, Islam )

3 Amanat Untuk Mendapat Kebahagian....

Seorang soleh mempunyai seorang anak lelaki... Saat beliau hampir menghembuskan nafas terakhir... beliau telah berpesan kepada anaknya... "anakku.... aku akan menghadap ilahi tak lama lagi... aku ingin berpesan kepadamu wahai anakku.... jika engkau mahukan kebahagiaan... hendaklah engkau melakukan 3 perkara...." dengan suara tersekat² orang soleh itu berpesan.... dengan tersedu² anaknya mengiakan kehendak ayahnya.... "apakah perkara tersebut wahai ayahku...." si anak bertanya.....

"Yang pertama.... jika engkau ingin bahagia... hendaklah engkau senantiasa makan sedap²..... seterusnya...... yang kedua... jika engkau ingin bahagia.. hendaklah mendapat tidur yang sedap².... yang terakhir wahai anakku... hendaklah engkau sentiasa kahwin baru....." tidak lama selepas itu orang soleh tersebut telah kebali kerahmatullah....

Untuk tidak menghampakan ayahnya.. Si anak pon menjalankan amanat ayahnya... di mana saja terdapat makanan yang sedap² dia kan pergi.... makanlah dia yang sedap² seperti yang di suruh ayahnya.... kemudian... dia membeli katil yang bagus² untuk keselesaan tidurnya... di belinya set tidur yang mahal².... seterusnya... dia juga akan kerap kali berkahwin... cukup yang keempat.. dia menceraikan seorang isteri.. kemudian kahwen lagi.... bergitulah rutin yang dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan...

Selepas berbulan mengamalkan amanat ayahnya... sedikitpon dia tidak berasa bahagia.... malah lebih sengsara.... jika dahulu dia kaya.. sekarang hampir papa.... duitnya telah habis.... semuanya untuk mendapatkan makanan yang sedap².... juga peralatan bilik tidur yang terbaik.... malah untuk mendapatkan isteri juga memerlukan duit.... dia mula berasa gundah... apakah benar amanat ayahnya.... tak mungkin ayah yang soleh itu berbohong.... dia bermonolog sendirian... hampir sasau jadinya kerana dia sering memikirkan tentang amanat ayahnya....

Setelah lama berfikir... dia telah mengambil keputusan untuk bertanyakan masalahnya kepada seorang Ulama'.... "ya sheikh.. sebelum ayahku meninggal dunia... dia telah berpesan kepadaku.... jika aku ingin bahagia lakukan 3 perkara iaitu hendaklah makan yang sedap², tidur juga yang sedap² dan yang terakhir beliau telah berpesan supaya aku senantiasa kahwin baru.... akan tetapi setelah aku mengamalkan amanat ayahku... aku tidak juga berasa bahgia.... malah aku lebih sengsara... bagaimana ya sheikh?" sheikh itu mendengar dengan teliti... setelah itu beliau bertafakur.... memikirkan tentang masalah tersebut....

"Wahai orang muda.... memang benar apa yang telah di amanatkan oleh orang tuamu.... adapun masalah yang pertama... jika engkau mahukan makan yang sedap² hendaklah engkau makan hanya apabila engkau benar² lapar..... yang kedua..... jika engkau mahukan tidur yang terbaik.... maka hendaklah engkau tidur apabila engkau betol² mengantuk...... seterusnya... yang terakhir... jika engkau mahu berkahwin baru selalu.... hendaklah engkau bepergian untuk menuntut ilmu...." kata sheikh tersebut...

Selamat beramal dan sampaikan....

sumber: www.lailahaillallah.com/ Muhammad Hazri in Islam, Health

MASUK ISLAM GARA-GARA DIKEJAR ANJING : KISAH NYATA ". Bacalah,

Segala puji hanyalah bagi Allah, Tuhan yang Maha Esa, tidak beranak dantidak diperanakkan. Tuhan yang Mahakuasa atas segala sesuatu, yang mengatur pergantian siang dan malam. Tuhan yang melihat hamba-hamba yang tengah sujud di kegelapan malam, Tuhan yang mendengarkan doa-doahamba-Nya.

Tuhan yang ketika disebutkan nama-Nya bergetarlah hati hamba-hamba-Nya yang beriman, dan ketika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah kokohlah iman mereka.

Tuhan yang Agung yang penuh belas kasih. Tuhan yang kepadanya semua makhluk akan kembali dan dikumpulkan.

Ia memberikan hidayah kepada manusia dengan cara-Nya. Kadang cara itu tidakterduga. Maha suci Allah...

berikut kisahnya:

Beberapa orang pemuda tengah berkumpul di rumah Allah, di sebuah mesjid, di kota Paris. Sebagian mereka adalah orang-orang yang baru memeluk Islam.Sebagian lain adalah muslim sejak kecil.

Setiap hari usai shalat subuh berjamaah setiap orang secara bergantian membaca kitab Riyadus Solihin yang disusun oleh Imam Nawawi.

Setelah hadits-hadits itu dibaca, mereka menghafalkannya dan menancapkan niat dalam hati untukmengamalkan dan menyampaikan pada orang lain, sebagaimana pesanRasulullah, "Ballighuu 'anniy walau aayah", sampaikanlah tentangku walau satu ayat yang kalian tahu!

Beberapa orang ulama menjelaskan hadits ini, ballighuu: sampaikanlah, adalah sebuah perintahdari Rasul yang harus diikuti, 'anniiy, tentangku, adalah suatu kemuliaan menyampaikan risalah Rasul, walau aayah: adalah takhfif,sebuah keringanan. Di mana setiap muslim memiliki kesempatan untukmenjadi seorang muballigh, da'i ke jalan Allah SWT, mengajak manusia kepada ketaatan, menyampaikan apa yang ia ketahui tentang al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah.

Setelah membaca dan mendengarkan hadits-hadits dengan penuh cinta, ta'zhim dan tasdiq (membenarkan apa yang didengar), mereka bermusyawarah. Seseorang dari mereka ditunjuk untuk memimpin musyawarah.

Di tengah musyawarah mereka dikejutkan dengan masuknya seorang pemuda yang sedang ketakutan kedalam mesjid, nafasnya tidak teratur, dari wajahnya terlihat bekas ketakutan itu. Ia habis berlari.

Pemuda itu menuju tempat mereka berkumpul. Salah seorang dari mereka dengan penuh lembut dan senyum menyapa pemuda tersebut. "Kenapa Anda terlihat sangat ketakutan, apa yang terjadi?" Pemuda itu masih berusaha mengatur nafasnya, setelah agak tenang, pemuda itu mulai berbicara.

"Tadi, sewaktu saya keluar rumah, di jalan besar tiba-tiba seekor anjing menggonggong kepada saya, saya ketakutan, saya lari, dan anjing itu mengejar saya.Kemanapun saya lari saya dikejarnya, lari balik ke rumah, tidakmungkin, karena jalan pulang ke rumah di belakang anjing itu, saya terus mencari tempat perlindungan. Di ujung jalan saya melihat ada rumah yang terbuka pintunya, di belakang saya anjing terus mengejar,dan akhirnya saya masuk ke sini. Tapi yang membuat saya heran, kenapa anjingnya tidak masuk mengikuti saya, sedangkan tadi kemana arah sayalari dia terus mengejar saya... ini rumah siapa dan tempat apa?", tanya pemuda itu. "Ini rumah Allah, tempat kaum muslimin beribadah", salahseorang dari mereka menjawab.

Pemuda itu masih heran. "MaksudAnda?" "Rumah Allah tidak dimasuki anjing, dia makhluk yang najis,sedangkan rumah ini suci, dinaungi oleh malaikat, dan siapa yang masukke rumah ini ia akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian" Pemuda itutercengang-cengang. "Owh.. begitu" katanya masih diliputi rasapenasaran yang tinggi.

Kemudian mereka menjelaskan tentang islam padanya. Hati pemuda itu tersentuh dengan penjelasan-penjelasan yangmereka berikan. Tentang keagungan rumah Allah, tentang islam, tentang indahnya persaudaraan dalam islam, tentang hakikat hidup dan dunia,tentang kematian dan tentang akhirat.

Mereka melihat air matanya menetes, ia terharu, hatinya seolah merasakan tetesan embun hidayah yang menyejukkan.., kemudian mereka mengajaknya memeluk Islam dan padasaat itu juga pemuda tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat...Subhanallah..

Salah seorang dari mereka berucap syukur dalamhati. Pemuda tersebut kerap ia lihat setiap kali ia menuju mesjid, tapiia tidak kenal namanya. Pemuda yang tak henti ia doakan tiap malam dalam tahajudnya tersebut dengan tetes air mata, kini telah masuk kepangkuan Islam. Ia pun terharu, memuji Allah, bertasbih, bertahmid danbersyukur pada-Nya. Tanpa terasa pipinya basah..

"Alhamdulillah,segala puji bagi-Mu ya Rabb, Engkau telah mengabullkan doa hamba-Muyang lemah ini yang hamba panjatkan sejak 4 bulan yang lalu," ucapnyadalam hati.

Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya yang meneteskan air mata tersebut, "Kenapa menangis akhi?, tanyanya."Saya begitu terharu akhi, Allah telah menggerakkan satu darimakhluknya dan menjadikan sebab masuk Islamnya saudara kita ini,subhanallah.."

Setelah pagi itu, mereka kian bersemangatmerintis dakwah, mengajak manusia ke jalan Allah. Tahun demi tahundilalui, mereka tidak pernah berkeluh kesah, tidak pernah lelah, bahkansemakin gagah dan teguh. Mereka terus berusaha, bergerak dari saturumah ke rumah yang lain untuk mengajak manusia ke jalan Allah.

Danberkat kesungguhan dan doa-doa panjang yang mereka panjatkan di tengah hening dan pekatnya malam, telah banyak orang-orang yang memeluk Islamdan telah banyak kaum muslimin yang sadar akan dirinya dan kembali kejalan Allah, subhanallah..

Dan pemuda mualaf itu telah menjadi seorang yang gigih menyebarkan risalah islam ke seantero penjuru kotaParis. Ia tak kenal lelah, tak kenal siang dan malam. Dakwah telahmenjadi tujuan hidupnya, ia tak kenal henti menangis di sepanjangmalam, memohon pada Allah agar hidayah islam masuk ke dalam hati setiapmanusia yang belum beriman.

Walau ia dicerca, dimaki ia taksurut, langkahnya telah kokoh sekokoh batu karang di tengah ganasnya ombak, niatnya telah teguh, hatinya telah mantap dan azamnya telah kuat. Tidak akan berhenti sampai ajal menjemput. Ia telah mencintai Islam dengan segenap raga dan jiwanya, cinta yang agung, cinta yangmulia dan cinta yang membawa kepada kenikmatan abadi di sorga kelak.

sumber:www.mail-archive.com/

Mau Maksiat Boleh ASAL Penuhi Syaratnya (5 syarat bermaksiat)

Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki yang gemar melakukan maksiat. Lelaki tersebut bernama Jahdar bin Rabiah. Ia meminta nasehat kepada dirinya agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. Ia berkata, "Ya Aba Ishak, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat. Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya."

Setelah merenung sejenah, Ibrahim berkata, "jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, maka aku tidak keberatan kau berbuat dosa."

Tentu saja dengan penuh rasa ingin tahu yang besar, Jahdar beratanya, "apa saja syarat-syarat ini, ya Aba Ishak?"

"Syarat pertama, jika kau melaksanakan perbuatan maksiat, maka janganlah kau memakan rizki Allah", ucap Ibrahim.

Lelaki itu mengernyitkan dahinya lalu berkata, "lalu aku makan dari mana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rizki Allah?"

"Benar", jawab Ibrahim tegas. "Bila kau telah mengetahuinya, masih pantaskah kau memakan rizki-Nya sementara kau terus melakukan maksiat dan melanggar perintah-perintah-Nya?"

"Baiklah...", jawab lelaki itu tampak menyerah. "kemudian apa syarat yang kedua?"

"kalau kau bermaksiat kepada Allah, janganlah kau tinggal di bumi-Nya", kata Ibrahim lebih tegas lagi.

Syarat kedua ini membuat Jahdar lebih kaget lagi. "Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?"

"Benar Abdullah. Karena itu pikirkanlah baik-baik. Apakah kau masih pantas memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya sementara kau terus berbuat maksiat?", tanya Ibrahim.

"Kau benar Aba Ishak", ucap Jahdar kemudian. "Lalu apa syarat ketiga?", tanyanya dengan penasaran.

"Kalau kau masih juga bermaksiat kepada Allah tetapi masih ingin memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, maka carilah tempat yang tersembunyi agar tidak terlihat oleh-Nya."

Syarat ini membuat lelaki itu terkesima. "Ya Aba Ishak, nasehat macam apakah semua ini? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?"

"Bagus! Kalau kau yakin Allah selalu melihat kita, tetapi kau masih terus memakan rizki-Nya, tinggal di buminya, dan terus melakukan maksiat kepada-Nya. Pantaskah kau melakukan semua itu?", Tanya Ibrahim kepada lelaki yang masih tampak bengok itu. Semua ucapan itu membuat Jahdar bin Rabiah tidak berkutik dan membenarkannya.

"Baiklah, ya Aba Ishak, lalu katakana apa syarat yang keempat?"

"Jika malaikatul maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum mau mati sebelum bertaubat dan melakukan amal shaleh."

Jahdar termenung. Tampaknya ia mulai menyadari semua perbuatan yang dilakukan selama ini. Ia kemudian berkata, "tidak mungkin...tidak mungkin seua itu kulakukan."

"Ya abdallah, bila kau tidak sanggup mengundurkan hari kematianmu, lalu dengan cara apa kau dapat menghindari murka Allah?"

Tanpa banyak komentar lagi, ia bertanya sayarat yang kelima, yang merupakan syarat terakhir. Ibrahim bin Adham untuk kesekian kalinya memberi nasehat kepada lelaki itu.

"Yang terakhir, bila malaikat Zabaniyah hendak menggiringmu ke neraka di hari kiamat, janganlah kau bersedia ikut dengannya dan menjauhlah!"

Lelaki yang ada dihadapan Ibrahim bin Adham itu tampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasehatnya. Ia menangis penuh penyesalan. Dengan wajah penuh sesal, ia berkata, "cukup...cukup ya Aba Ishak! Jangan kau teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarkannya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan beristighfar dan bertaubat nasuha kepada Allah."

Lelaki itu memang menepati janjinya. Sejak pertemuannya dengan Ibrahim bin Adham, ia benar-benar berubah. Ia mulai menjalankan ibadah dan semua perintah-perintah Allah dengan baik dan khusyuk.

Diambilkan dari Abu Nawas dan Terompah Ajaib

Aziz Mushoffa – Imam Musbikin

Mitra Pustaka, Cetakan VI, September 2003

oleh:www.lailahaillallah.com/abdul hakim

Sebuah Cinta Abadi yang pernah ada di Bumi..

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 28 September 2010 jam 13:38

Sekian ratus tahun yang lalu…

Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.

Tak berapa lama kemudian….

seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk pintu… terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya. Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di depan pintu dan berbaring diatasnya. Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah.. di depan pintu… dengan udara malam yang dingin melilit… hanya beralaskan selembar sorban tipis. Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi.. karena tak ingin membangunkan istri tercinta.

Subhanallah…

Dan ternyata, di dalam rumah.. persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya.. Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu. Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang. Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.

malam itu… tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana… karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.

dan Nun jauh di langit…. ratusan ribu malaikat pun bertasbih…. menyaksikan kedua sejoli tersebut…

SUBHANALLAH WABIHAMDIH

betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona… saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati…

Tahukah Anda… siapa mereka..?

Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq. Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.

Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak. dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut. Amiin…amiin ya rabbal’alamiin….



Ukhti, Kamu Cantik Sekali

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 29 September 2010 jam 0:05

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya. Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah, musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali

Kecantikan itu harta berharga, bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?

Ukhti, kamu cantik sekali

Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Ukhti, kamu cantik sekali

Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi. Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi.

( FB : Ummu Zufar )

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (HR. Muslim)



W.A.N.I.T.A

KACA YANG BERDEBU

Ia ibarat kaca yang berdebu jangan terlalu keras membersihkannya ....Nanti ia mudah retak dan pecah...

Ia ibarat kaca yang berdebu jangan terlalu lembut membersihkannya... Nanti ia mudah keruh dan ternoda...

Ia bagai permata keindahan... Sentuhlah hatinya dengan kelembutan

ia sehalus sutera di awan... jagalah hatinya dengan kesabaran...

Lemah lembutlah kepadanya namun jangan terlalu memanjakannya

Tegurlah bila ia bersalah namun jangan lukai hatinya

bersabarlah bila menghadapinya terimalah ia dengan keikhlasan karna ia kaca yang berdebu

Semoga kau temukan dirinya... BERCAHAYAKAN IMAN...

Syair di atas adalah salah satu syair yang dilantunkan oleh grup nasyid MAIDANY asal Medan. Dimana mereka menyampaikan bagaimana hendaknya seorang laki-laki bersikap kepada wanita. Konteks disini adalah dalam kerangka suami-istri. Berbicara mengenai seorang wanita memang bisa dikatakan bicara dengan "bahasa jiwa"

Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, ketika dibiarkan dia akan makin bengkok namun ketika ditarik dengan keras dia akan patah. RASULULLAH Shalallahu 'Alaihi Wasallam adalah sosok pria yang ketika beliau dengan kesabaranya menghadapi banyak sikap dari para istri beliau. Beliau adalah seorang suami yang rela berdiri berjam-jam untuk menjadi sandaran istrinya ('Aisyah) ketika ia ingin melihat suatu pertunjukan olah raga pedang para sahabat. padahal waktu itu usia beliau sudah masuk usia senja. Beliau juga tidak serta merta memarahi istrinya ('Aisyah) ketika ia salah memasukkan sesuatu kedalam minuman Rasulullah , yang seharusnya ia masukkan gula namun garam yang tercampur didalamnya , namun dengan bijaknya beliau tersenyum dan berkata wahai Istriku minuman yang kau buat sangatlah nikmat, Aisyah pun menjawab benarkah Ya...Rasulullah?" kemudian Aisyah mencicipi minuman tersebut dan....Wajahnya memerah karena sangat malu juga khawatir kalau kalau Rasulullah marah. Namun Rasulullah sudah dapat membaca kekhawatiran tersebut dan tersenyum pada istrinya dengan penuh sayang.

Begitulah beliau, amat menghormati dan menyayangi istri- istrinya. Beliau amat paham bagaimana bersikap kepada kaum hawa. Beliau ajarkan hal ini pada kerangka kehidupan berumah tangga.

Namun lain halnya ketika dalam kehidupan sehari-hari Allah dan RasulNya mengajarkan bagaimana bersikap terhadap seorang wanita ketika ia adalah tidak ada hubungannya dalam tali yang menghalalkan kaum hawa bagi kaum adam (bukan mahram).

Wanita haruslah dihormati, dijaga, dan dihargai. Menjaganya dengan cara bagaimana ia agar tetap menjadi mutiara yang berkilau ditengah lumpur pekat. Menghormati ia dengan tidak mengatakan hal-hal yang dapat membuatnya lupa dengan apa yang menjadi perintah Allah dan RasulNya, menjaganya dengan mengingatkan ia akan hal - hal yang dapat membahayakan dirinya dengan santun dan baik.

Wanita amat lemah dan mudah sekali goyah jika ia mendapatkan sebuah perhatian berlebih dari lawan jenisnya. Maka jangan biarkan ia mengharapkan itu dari seorang yang laki-laki yang memang belum berhak atas dirinya. Wanita amat lembut dan peka perasaanya maka jangan biarkan ia terbuai dengan kata- kata manis yang memang dapat melepas tabir hijabnya terhadap kaum adam yang belum berhak atas dirinya. wanita adalah makhluk yang mudah suka terhadap sesuatu namun jangan biarkan dia mudah mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya kepada orang yang belum berhak atas dirinya karna itu membuat ia tak lagi berizah.

Wahai kaum adam mulailah saat ini untuk menghormati, menghargai, dan menjaga wanita, jangan biarkan dirimu menjadikan ia sebagai wadah ajakan nafsu yang menyesatkan . Wanita amatlah lemah pendengaranya maka janganlah kau puji ia dengan kata- kata keduniaan, tapi pujilah ia dengan mengatakan .... BAHWA IA LEBIH BERHARGA DARI BIDADARI SYURGA KETIKA TAQWA MENJADI PERHIASANNYA & AMAL BAIK MENJADI KERJA KERASNYA.

KARENA SHALATNYA, PUASANYA, DAN IBADAHNYA KEPADA ALLAH, IA LEBIH MULIA DARIPADA BIDADARI SYURGA YANG MEMBUAT BIDADARI PUN CEMBURU PADANYA.. 

www.lailahaillallah.com

Wanita pendamba syurga


Wanita pendamba syurga




Wanita pendamba syurga Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.

Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu Menari-nari di atas lantai dansa Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal Engkau justru mengurung diri Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib Mengembara dalam pencarian jati diri.

Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi Sibuk memoles tubuh dan wajah Berlomba memamerkan aurat mereka Engkau justru tampil bersahaja Dalam balutan gamis dan kerudung panjang Engkau sembunyikan auratmu Agar tak terjamah pesona kecantikan itu Dari mata-mata lelaki jalang.

Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas Menikmati euphoria tanpa batas Menebar cinta basi pada lelaki Engkau justru menangis dalam sujud Mendaki taubat dalam bukit tahajud Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa Menutup lisan dari bicara sia-sia.

Di saat wanita-wanita lain mengidolakan Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka Puas jika namanya di puja-puja Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.

Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza Menghamburkan materi dengan sia-sia Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya. Merenda istigfar di atas sajadah cinta.

Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman Bercengkerama liar dengan segala kemewahan Sibuk memuja artis-artis idaman Engkau justru sibuk mengkaji ilmu Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu Berjibaku dengan segala kesulitan Meneriakkan kalimat jihad militan.

Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis Menggumbar gosip sesama secara sadis Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis Yang kau jadikan pegangan hidup Agar iman di dadamu tidak redup.

Wanita pendamba syurga… Agungnya akhlakmu berselimut mutiara Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama Akan Allah amanahkan Engkau calon madrasah pertama Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia.

[Yuli Anna]Wanita Pendamba Surga

Tiga Sudut Pandang Tasawuf

Taswuf sumbernya ada tiga; pertama tasawuf indal akhlaq wal adab, yang kedua tasawuf indal Fuqaha; tasawuf menurut fuqaha, tasawuf inda ahlil Ma’rifat. Ini yang perlu diketahui. Tasawuf inda akhlaq wal adab bisa kita terapkan sedini mungkin untuk anak-anak kita. Terutama makan; pake tangan kanan, di ajari sedini mungkin, masuk kamar mandi kaki kiri, keluar kaki kanan ini tasawuf akhlak wal adab. Karena sumbernya tasawuf adalah min akhlaq wal adab, dari pekerti dan tatakrama.
Yang kedua tasawuf indal fuqaha: bagimana fiqih ini tidak berhenti hanya secara fiqhiah belaka. Contoh orang kalau sudah menjalakan wudhu mau sholat, setelah dipake shalat wudhunya kemana? Selesai kan?! Nah orang tasawuf tidak mau. Tasawuf menuntut sejauhmana anda membawa wudhu ini terlepas daripada kefardhuan yang sudah anda laksanakan. Apakah anda wudhu didalam shalat hanya terikat oleh syarat-syarat atau hukum-hukum syari’at. Anda dituntut oleh ulama tasawuf agar wudhumu bisa mewudhui bathiniah Anda atau tidak. Dan seterusnya. Disinilah hebatnya ilmu tasawuf.

Tasawuf inda ahli ma’rifat, nah disni banyak orang terjebak. Dalam dunia tasawuf, dalam ilmu ma’rifat mereka yang perbendaharaannya belum mumpuni, belum mencukupi seringkali terjebak. Akhirnya dia memunculkan analis-analis, seolah-olah tasawuf berbau Budha tasawuf, berbau Hindu. Karena apa? Mereka tidak tahu. Ilmu ma’rifatnya saja mereka tidak mengerti, apa sebetulnya ma’rifat itu. Dari kekosongan itu, mereka belajar menganalis tasawuf; orang-orang yang sudah ahli Marifat, tinggi sekali, dengan bahasanya yang luar biasa. Wong dalam Tasawuf fuqaha saja mereka sudah tidak bias memahami.

Contoh Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad al Ghazali menjawab dunia falsafah, menjawab dunia tauhid aliarn ilmu kalam pada waktu berkembang macem-macem faham. Dijawab dengan tasawuf fuqaha, yaitu dengan munculnya ‘Ihya Ulumiddin’.

Mengapa dalam kitab Ihya ulumiddin banyak hadits-hdits maudu’ disamping dhaif. Karena apa? Pendapatnya ahli falasifah dijawab oleh Imam Al Ghazali dengan hadits yang maudhu saja, masih lebih baik haidits maudu’ daripada pendapat-pendapat kaum falasifah. Masih tepat, karena apa? Walaupun ini maudhu, tapi yang menggunakannya adalah orang-orang yang mengerti ma’rifat kepada Allah. Makanya disini digunakan oleh Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali.

wallahu a'lam

Al-Ukhuwah Al-Islamiyah (Persaudaraan Islam)

Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah islamiyah.
Islam menjadikan persaudaraan dalam islam dan iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya.
Poerpecahan dikalangan umat dewasa ini terjadi disebabkan mereka tidak memenuhi persyaratan ukhuwah, yaitu kurangnya mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang bersungguh-sungguh. Allah SWT berfirman, ketaatan beribadah dan ketakwaan sebagai solusi dari perpecahan umat. Lihat Q.S.49:10 dan 8 :1. Oleh karena itu untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah islamiyah antara lain:

1. Melaksanakan proses ta’aruf (saling mengenal).

Adanya interaksi dapat lebih mengenal karakter individu. Perkenalan pertama tentunya kepada penampilan fisik (Jasadiyyan), seperti tubuh, wajah, gaya pakaian, gaya bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dsb. Selanjutnya interaksi berlanjut ke pengenalan pemikiran(Fikriyyan). Hal ini dilakukan dengan dialog, pandangan thd suatu masalah, kecenderungan berpikir, tokoh idola yang dikagumi/diikuti,dll. Dan pengenalan terakhir adalah mengenal kejiwaan (Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku. Setiap manusia tentunya punya keunikan dan kekhasan sendiri yang memepengaruhi kejiwaannya. Proses ukuhuwah islamiyah akan terganggu apabila tidak mengenal karakter kejiwaan ini.

2. Melaksanakan proses tafahum (saling memahami)

Saling memahami adalah kunci ukhuwah islamiyah. Tanpa tafahum maka ukhuwah tidak akan berjalan. Proses ta’aruf/pengenalan dapat deprogram namun proses tafahum dapat dilakukan secara alami bersamaan dgn berjalannya ukhuwah. Dengan saling memahami maka setiap individu akan mudah mengatahui kekuatan dan kelemahannya dan menerima perbedaan. Dari sini akan lahirlah ta’awun (saling tolong menolong) dalam persaudaraan.
Ukhuwah tidak dapat berjalan apabila seseorang selalu ingin dipahami dan tidak berusaha memahami org lain. Saling memahami keadaan dilakukan dgn cara penyatuan hati, pikiran dan amal. Allah-lah yang menyatukan hati manusia.

3. Melakukan At-Ta’aawun (saling tolong menolong).

Bila saling memahami sudah lahir maka timbullah rasa ta’awun. Ta’awun dapat dilakukan dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati), dan ama( saling Bantu membantu).
Saling membantu dalan kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri. Manusia adalah makhluk social yang butuh berinteraksi dan butuhbantuan org lain. Kebersamaan akan bernila bila kita mengadakan saling Bantu membantu
.
4. Melaksanakan proses takaful (saling menanggung/senasib sepenanggungan)

yang muncul setelah proses ta’awun berjalan. Rasa sedih dansenang diselesaikan bersama. Takaful adalah tingkatan ukhuwah yang tertinggi. Banyak kisah dan hadits Nabi SAW dan para sahabat yang menunjukkan pelaksanaan takaful ini. Seperti ketika seorang sahabat kehausan dan memberikan jatah airnya kepada sahabat lainnya yang merintih kehausan juga, namun setelah diberi, air itu diberikan lagi ek sahabat yang lain, terus begitu hingga semua mati dalam kondisi kehausan. Mereka saling mengutamakan saudaranya sendiri dibandingkan dirinya (itsar). Inlah cirri utama dari ukhuwah islamiyah.
Hadits : Tidak beriman seseorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri (HR. Bukhari-Muslim).

Betapa indah ukhuwah islamiyah yang diajarkan Allah SWT. Bila umat islam melakukannya, tentunya terasa lebih manis rasa iman di hati dan terasa indah hidup dalam kebersamaan. Kesatuan barisan dan umat berarti bersatu fikrah/pemikiran dan tujuan tanpa menghilangkan perbedaan dalam karakter (kejiwaan). Inilah kekuatan Islam. Mari kita mulai dari diri kita, keluarga, masyarakat dekat untuk menjalin persaudaraan islam ini.

ISTI'ADZAH MAQAM QURBI

Isti'âdzah adalah sebab bagi keselamatan dunia dan akhirat, serta dapat mendekatkan manusia kepada Allah. Oleh karena itu, dengan perantaraan isti'âdzah, para nabi mencapai kedudukan yang dekat dengan Allah (maqam qurbi) dan karena itulah mereka mampu mengalahkan orang-orang kafir. Sebagaimana, ketika nabi Nûh --salam atasnya-- berkata: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu…dan Allah-pun memberikan keselamatan, berkah, dan karamah-Nya kepada Nûh seraya berkata: Hai Nûh, turunlah dengan keselamatan dari Kami dan keberkahan atasmu.
Ketika dilemparkan ke dalam api oleh Namrud, Nabi Ibrahim al-Khalil --salam atasnya--berkata: Aku berlindung kepada Allah yang telah menciptakanku kemudian memberiku petunjuk dari keburukan bermaksiat kepada-Nya…
Allah Swt memerintahkan kepada api: Hai api, jadilah dingin yang menyelamatkan untuk Ibrahim.…Dia telah menjadikannya sebagai kekasih-Nya.
Nabi Yûsuf al-Shiddiq --salam atasnya-- bermunajat kepada Tuhannya: Aku berlindung kepada Allah… Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian.
Nabi Musa --salam atasnya--, dalam munajatnya kepada Allah Swt, berkata: Dan aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhan kalian, dari keinginan kalian merajamku. Allah Swt memberinya nama Kalim dengan firmannya: Dan Allah berbicara dengan Musa suatu pembicaraan.
Dan Maryam --salam atasnya-- berkata: Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keturunan dan bangsa setan yang terkutuk. Maryam --salam atasnya--, ibunda seorang nabi itu, mendapatkan pengawasan spesial dari Allah Swt. Pada saat beliau --salam atasnya-- berkata: Sungguh aku berlindung kepada Allah darimu apabila kamu memang orang yang bertakwa, Allah menganugerahkan kepadanya nabi Isa --salam atasnya--.
Ayat yang membahas tentang hal ini sangat banyak sekali dan insya Allah akan kita bahas di tempatnya masing-masing. Ringkasnya, isti'âdzah adalah pesan dan perintah Allah Swt kepada nabi-Nya saww: Katakanlah, "Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan waswas setan (surat 23, ayat 97-98). Begitupula dalam surat al-Mu'awwidzatain, di mana Allah berfirman: Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi.

Berlindunglah kepada Allah dari setan-Nya
Kita semua telah hancur karna menentang-Nya
Ia seekor anjing yang bergabung dengan ribuan anjing lainnya
Siapasaja yang berkumpul bersamanya, jadilah dia sepertinya
Siapasaja yang mengetahui dirinya berada di dalamnya
Maka dia telah menjadi setan yang bersembunyi di bawah kulit
Terkadang berkhayal adanya kekosongan dan terkadang toko
Terkadang berkhayal ilmu dan terkadang seorang tuan
Pada saat itu, katakanlah, "Masa tak memiliki kuasa apa-apa."
Ia hanya sebatas lisan saja, atau bahkan dari lubuk hati terdalam

oleh Marhadi Muhayar, Lc., M.A.

PENTINGNYA MOHON PERLINDUNGAN (ISTI'ADZAH)

"Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk".

Di antara sederetan subjek yang tertera dalam al-Quran dan merupakan pemberitahuan dari Ahlul Bait—salam atas mereka—yang banyak mendapatkan perhatian khusus adalah persoalan seputar isti'âdzah, yakni memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan. Tentu saja, orang yang membacanya harus benar-benar berlindung kepada Allah, sehingga permohonan ini menjadi sungguh-sungguh. Artinya, hendaklah dia membacanya dengan tulus dan tak sekadar pemanis di bibir saja. Untuk membuktikan pentingnya hal ini, al-Quran berkata: Apabila kamu membaca al-Quran, maka beristi'âdzahlah kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.
Dalam shalat pun kita telah diperintahkan untuk beristi'âdzah setelah takbiratul ihram (namun ini harus dibaca dengan suara perlahan dalam shalat; berkenaan dengan rahasia di balik memelankan suara dalam membacanya, sebagian mufassir mengatakan bahwa ini sebagaimana orang yang lari dari musuh bebuyutannya; bagaimana dia menyembunyikan diri sembari berlari; ini mengisyaratkan bahwa Anda sedang lari dari musuh bebuyutan Anda; dia berada di tempat persembunyiannya dan sedang mengawasi Anda). Dalam semua ibadah, yang pertama-tama mesti dilakukan adalah meminta perlindungan kepada Allah. Ketika Anda ingin mengambil air wudu, pertama-tama beristi'âdzahlah kepada Allah, setelah itu barulah berwudu (Anda tentu telah sering menyaksikan bahwa wudu merupakan arena permainan setan, atau tempat ia melemparkan rasa waswas kepada manusia). Bahkan katakanlah, "Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk," dalam perkara-perkara mubah, seperti makan, mengenakan pakaian, ke kamar kecil, dan di segala tempat. Ketika Anda keluar rumah, bacalah, "Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk." Dalam hal mustahab (sunah) pun Anda juga harus berlindung kepada Allah. Bahkan ketika masuk ke dalam masjid sekalipun. Salah seorang ahli iman dan takwa mengisahkan:
Saya melihat dalam pandangan mukasyafah (penyingkapan ghaib) saya, setan sedang berdiri di pintu masjid. Saya berkata, "Hai makhluk terkutuk! Sedang apa kau di sini?" Dia berkata, "Semua kawan-kawanku telah lari dan aku menanti kedatangan mereka."
Saya mengerti itu lantaran manusia-manusia tercerahkan yang telah benar-benar beristi'âdzah kepada Allah secara tulus hati, sedangkan setan itu tak mampu pergi ke masjid bersama mereka. Tentunya mereka adalah orang-orang yang baru datang, yang setidaknya telah memohon perlindungan sebenar-benarnya kepada Allah di pintu masjid.

Katakanlah a'ûdzubillah setiap kali kau ingin bekerja
Agar dengan bantuan Allah semua urusanmu menjadi mudah
Wahai manusia, isti'âdzah adalah ajaran Tuhan
Katakanlah a'ûdzubillah di setiap kegundahanmu
Usahakanlah untuk mengatakannya setulus hati
Karna orang jujur adalah orang yang mengatakan, ya Allah
Setiapkali kau ingin membaca al-Quran
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk
Isti'âdzah memerlukan ketulusan hati
Agar engkau dapat berlindung di bawah naungan Allah.


oleh Marhadi Muhayar, Lc., M.A