Selasa, 26 Oktober 2010

Antara Salam, Ucapan Selamat Ulang Tahun dan Do’a

Bismillahirrohmanirrohiim..

Ucapan salam
Abdullah bin ‘Amr ibnil ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, salah seorang shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan, “Ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Perangai Islam yang manakah yang paling baik?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ

“Engkau memberi makan (kepada orang yang membutuhkan, pent.) serta mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan tidak engkau kenal.” (HR. Al-Bukhari no. 6236 dan Muslim no. 159)*

Pada kesempatan lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian bisa saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan terhadap satu amalan yang bila kalian mengerjakannya kalian akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 192)

Dalam dua hadits di atas terdapat hasungan yang besar untuk menyebarkan salam kepada kaum muslimin seluruhnya, yang dikenal ataupun yang tidak. Dan salam merupakan syiar kaum muslimin yang membedakan mereka dengan non muslim. Salam merupakan sebab awal tumbuhnya kedekatan hati dan kunci yang mengundang rasa cinta. Dengan menyebarkannya berarti menumbuhkan kedekatan hati di antara kaum muslimin, selain untuk menampakkan syiar mereka yang berbeda dengan orang-orang selain mereka. (Al-Minhaj 2/224, 225, Syarhu Riyadhish Shalihin, Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu, 3/6)

Dari penjelasan di atas sudah dijelaskan secara jelas bahwa saling mengucapkan salam sesama kaum Muslimin merupakan salah satu sunnah Rosululloh,karena di dalam ucapan salam itu terdapat do’a keselamatan, rahmat dan keberkahan.
Maha Suci ALLOH yang telah mengatur dan mengajarkan kita tentang hal sedetail itu.

Mengenai keutamaan dan perihal lain tentang salam ini, saya rasa antum bisa mencarinya di berbagai buku agama atau web tentang agama yang terpercaya lainnya.
Yang saya ingin sampaikan mengenai salam di tulisan ini adalah banyak ucapan salam melalui tulisan,baik lewat SMS maupun di dunia maya yang tidak lengkap. Ingatlah saudaraku,ucapan salam itu adalah DO’A.. Do’a keselamatan,rahmat, dan keberkahan.
Alangkah jauh lebih baik,bermanfaat dan sempurnanya ucapan salam itu jika ditulis dengan lengkap, “Assalamu’alaykum” atau bahkan “Assalamu’alaykum Warohmatullohi Wabarokatuh”.. Meskipun hanya melalui tulisan,tapi yang perlu diingat salam itu adalah DO’A,Ikhwah fillah sekalian.. Do’a keselamatan,rahmat dan keberkahan.

Hendaknya lah antum tidak mempersingkatnya,apalagi disingkat dengan rangkaian huruf yang buruk maknanya dalam bahasa Inggris, yakni Ass>..

Na’udzubillahi min dzaliik.

Ucapan Selamat Ulang Tahun
Mengenai ucapan selamat ulang tahun sendiri,akan saya kutip dari tanya jawab yang saya ambil dari salah satu website..

Tanya :
Bagaimana hukum yang berkaitan dengan perayaan hari ulang tahun perkawinan dan hari lahir anak-anak ?

Jawaban :
Tidak pernah ada (dalam syar’iat tentang) perayaan dalam Islam kecuali hari Jum’at yang merupakan Ied (hari Raya) setiap pekan, dan hari pertama bulan Syawaal yang disebut hari Ied al-Fitr dan hari kesepuluh Dzulhijjah atau disebut Ied Al-Adhaa - atau sering disebut hari ' Ied Arafah - untuk orang yang berhaji di ‘Arafah dan hari Tasyriq (tanggal ke 11, 12, 13 bulan Dzul-Hijjah) yang merupakan hari ‘Ied yang menyertai hari Iedhul ‘Adhaa.

Perihal hari lahir orang-orang atau anak-anak atau hari ultah perkawinan dan semacamnya, semua ini tidak disyariatkan dalam (Islam) dan merupakan bid’ah yang sesat. (Syaikh Muhammad Salih Al ' Utsaimin)

Sumber :
Al-Bid'u wal-Muhdatsaat wa maa laa Asla Lahu- Halaman 224; Fataawa fadhilatusy-Syaikh Muhammad As-Saalih Al-'Utsaimin- Jilid 2, Halaman 302.

(Diterjemahkan dari tulisan Syaikh Muhammad As-Saalih Al-'Utsaimin, url sumber http://www.fatwa-online.com/fataawa/innovations/celebrations/cel003/0010428_1.htm oleh tim Salafy.or.id)

Jadi cukuplah do’a yang terucap di antara kita semua.. Apalagi do’a itu kita panjatkan untuk saudara kita di saat ia tidak mengetahuinya,karena,
“Do’a seorang muslim kepada saudaranya (kaum muslim yang lain) di saat saudaranya tidak mengetahui,maka itu do’a yang mustajab (dapat dikabulkan)” (HR. Muslim)

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan di tulisan kali ini, semoga bermanfaat.
Yang terakhir..
“Barangsiapa yang meniru suatu kaum,maka dia termasuk dari kaum tersebut”
(HR. Abu Daud, dishohihkan oleh Ibnu Hibban)

*sumber : http://salafy.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar