Selasa, 11 Januari 2011

PENTINGNYA MOHON PERLINDUNGAN (ISTI'ADZAH)

"Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk".

Di antara sederetan subjek yang tertera dalam al-Quran dan merupakan pemberitahuan dari Ahlul Bait—salam atas mereka—yang banyak mendapatkan perhatian khusus adalah persoalan seputar isti'âdzah, yakni memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan. Tentu saja, orang yang membacanya harus benar-benar berlindung kepada Allah, sehingga permohonan ini menjadi sungguh-sungguh. Artinya, hendaklah dia membacanya dengan tulus dan tak sekadar pemanis di bibir saja. Untuk membuktikan pentingnya hal ini, al-Quran berkata: Apabila kamu membaca al-Quran, maka beristi'âdzahlah kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.
Dalam shalat pun kita telah diperintahkan untuk beristi'âdzah setelah takbiratul ihram (namun ini harus dibaca dengan suara perlahan dalam shalat; berkenaan dengan rahasia di balik memelankan suara dalam membacanya, sebagian mufassir mengatakan bahwa ini sebagaimana orang yang lari dari musuh bebuyutannya; bagaimana dia menyembunyikan diri sembari berlari; ini mengisyaratkan bahwa Anda sedang lari dari musuh bebuyutan Anda; dia berada di tempat persembunyiannya dan sedang mengawasi Anda). Dalam semua ibadah, yang pertama-tama mesti dilakukan adalah meminta perlindungan kepada Allah. Ketika Anda ingin mengambil air wudu, pertama-tama beristi'âdzahlah kepada Allah, setelah itu barulah berwudu (Anda tentu telah sering menyaksikan bahwa wudu merupakan arena permainan setan, atau tempat ia melemparkan rasa waswas kepada manusia). Bahkan katakanlah, "Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk," dalam perkara-perkara mubah, seperti makan, mengenakan pakaian, ke kamar kecil, dan di segala tempat. Ketika Anda keluar rumah, bacalah, "Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk." Dalam hal mustahab (sunah) pun Anda juga harus berlindung kepada Allah. Bahkan ketika masuk ke dalam masjid sekalipun. Salah seorang ahli iman dan takwa mengisahkan:
Saya melihat dalam pandangan mukasyafah (penyingkapan ghaib) saya, setan sedang berdiri di pintu masjid. Saya berkata, "Hai makhluk terkutuk! Sedang apa kau di sini?" Dia berkata, "Semua kawan-kawanku telah lari dan aku menanti kedatangan mereka."
Saya mengerti itu lantaran manusia-manusia tercerahkan yang telah benar-benar beristi'âdzah kepada Allah secara tulus hati, sedangkan setan itu tak mampu pergi ke masjid bersama mereka. Tentunya mereka adalah orang-orang yang baru datang, yang setidaknya telah memohon perlindungan sebenar-benarnya kepada Allah di pintu masjid.

Katakanlah a'ûdzubillah setiap kali kau ingin bekerja
Agar dengan bantuan Allah semua urusanmu menjadi mudah
Wahai manusia, isti'âdzah adalah ajaran Tuhan
Katakanlah a'ûdzubillah di setiap kegundahanmu
Usahakanlah untuk mengatakannya setulus hati
Karna orang jujur adalah orang yang mengatakan, ya Allah
Setiapkali kau ingin membaca al-Quran
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk
Isti'âdzah memerlukan ketulusan hati
Agar engkau dapat berlindung di bawah naungan Allah.


oleh Marhadi Muhayar, Lc., M.A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar