Selasa, 11 Januari 2011

ISTI'ADZAH MAQAM QURBI

Isti'âdzah adalah sebab bagi keselamatan dunia dan akhirat, serta dapat mendekatkan manusia kepada Allah. Oleh karena itu, dengan perantaraan isti'âdzah, para nabi mencapai kedudukan yang dekat dengan Allah (maqam qurbi) dan karena itulah mereka mampu mengalahkan orang-orang kafir. Sebagaimana, ketika nabi Nûh --salam atasnya-- berkata: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu…dan Allah-pun memberikan keselamatan, berkah, dan karamah-Nya kepada Nûh seraya berkata: Hai Nûh, turunlah dengan keselamatan dari Kami dan keberkahan atasmu.
Ketika dilemparkan ke dalam api oleh Namrud, Nabi Ibrahim al-Khalil --salam atasnya--berkata: Aku berlindung kepada Allah yang telah menciptakanku kemudian memberiku petunjuk dari keburukan bermaksiat kepada-Nya…
Allah Swt memerintahkan kepada api: Hai api, jadilah dingin yang menyelamatkan untuk Ibrahim.…Dia telah menjadikannya sebagai kekasih-Nya.
Nabi Yûsuf al-Shiddiq --salam atasnya-- bermunajat kepada Tuhannya: Aku berlindung kepada Allah… Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian.
Nabi Musa --salam atasnya--, dalam munajatnya kepada Allah Swt, berkata: Dan aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhan kalian, dari keinginan kalian merajamku. Allah Swt memberinya nama Kalim dengan firmannya: Dan Allah berbicara dengan Musa suatu pembicaraan.
Dan Maryam --salam atasnya-- berkata: Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keturunan dan bangsa setan yang terkutuk. Maryam --salam atasnya--, ibunda seorang nabi itu, mendapatkan pengawasan spesial dari Allah Swt. Pada saat beliau --salam atasnya-- berkata: Sungguh aku berlindung kepada Allah darimu apabila kamu memang orang yang bertakwa, Allah menganugerahkan kepadanya nabi Isa --salam atasnya--.
Ayat yang membahas tentang hal ini sangat banyak sekali dan insya Allah akan kita bahas di tempatnya masing-masing. Ringkasnya, isti'âdzah adalah pesan dan perintah Allah Swt kepada nabi-Nya saww: Katakanlah, "Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan waswas setan (surat 23, ayat 97-98). Begitupula dalam surat al-Mu'awwidzatain, di mana Allah berfirman: Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi.

Berlindunglah kepada Allah dari setan-Nya
Kita semua telah hancur karna menentang-Nya
Ia seekor anjing yang bergabung dengan ribuan anjing lainnya
Siapasaja yang berkumpul bersamanya, jadilah dia sepertinya
Siapasaja yang mengetahui dirinya berada di dalamnya
Maka dia telah menjadi setan yang bersembunyi di bawah kulit
Terkadang berkhayal adanya kekosongan dan terkadang toko
Terkadang berkhayal ilmu dan terkadang seorang tuan
Pada saat itu, katakanlah, "Masa tak memiliki kuasa apa-apa."
Ia hanya sebatas lisan saja, atau bahkan dari lubuk hati terdalam

oleh Marhadi Muhayar, Lc., M.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar